Google Translate

[ Get Google Translate ]

Sunday 12 June 2016

Tragis, Nasib Mantan Timnas Sepakbola Kini Jadi Satpam

Masa depan seseorang tak pernah bisa diduga. Seperti yang dialami oleh Fachri Firmansya
Masa depan seseorang tak pernah bisa diduga. Meski kita sudah berusaha maksimal, masalah hasil bukan urusan kita. Nasib tragis dialami seorang pemain timnas Sepakbola U19, Fachri Firmansya.
Mantan pemain Timnas usia 19 ini pada masa jayanya sangat populer di media. Namun karirnya terpaksa berhenti saat laki-laki alumni SMK Negeri 7 Surabaya ini mengalami cedera kaki.
Fachri pernah masuk 30 pemain yang berkesempatan tampil dihadapan pelatih Indra Sjafri sebagai program penjaringan Timnas U-19 jelang Piala AFF. Karir sepakbolnya meningkat, ia lalu bergabung di klub Sriwijaya FC u21.

Peristiwa naas itu terjadi saat Fachri mengikuti turnamen Cotif, Valencia tahun 2014 silam bersama timnas U21. Karena cideranya cukup parah, ia harus melakukan operasi. Namun karena tak kunjung sembuh, Fachri pun dilepas SFC dan meneruskan sendiri terapi dan pengobatannya dengan biaya sendiri, tanpa ada bantuan dana dari timnas maupun PSSI.
Malang tak dapat ditolak,Fachri pun lahir bukan dari keluarga berada. Kabarnya, ayahnya berprofesi sebagai tukang racik jamu di dekat tempat tinggalnya di Simo Pomahan Surabaya. Dan ibunya adalah seorang buruh tukang jahit Sandal.  Fachri pun tak bisa melanjutkan pengobatan cederanya secara maksimal.
Hanya karena dana, mimpi anak bangsa terkubur selamanya.
Seorang teman Fachri yang bernama Rangki Effan baru baru ini mengungah sebuah postingan di Facebook. Dalam statusnya yang cukup panjang, ia menceritakan sahabatnya yang malang itu.
sahabatnya itu kini berkarir menjadi security atau satuan pengaman (satpam) di sebuah perusahaan di Surabaya.

No comments:

Post a Comment